Friday, November 27, 2015

Singkatan Latin dan Pengertian Resep dan Copy Resep



3. Singkatan Latin Yang Sering Digunakan

a. Tentang Waktu

ohc (omni hora cochlear) : tiap jam, 1 sendok makan
obhc (omni bihorio cochlear) : tiap 2 jam, 1 sendok makan
o3hc (omni trihorio cochlear) : tiap 3 jam, 1 sendok makan
pc (post coenam) : setelah makan
ac (ante coenam) : sebelum makan
m (mane) : pagi-pagi
v (vespere) : sore
noct. (nocte) : malam

b. Tentang Pemberian Obat

imm (in manum medici) : diserahkan ke dokter
dcf (da cum formula) : berikan dengan formula (tulis dalam etiket)
ni (ne iteratur) : tidak boleh diulang
iter 3x (iteratur ter) : diulang 3x
did (da in dimidio) : berikan separuhnya
di2 plo (da in duplo) : berikan dua kalinya

4. RESEP

4.1. Pengertian Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk memberikan obat jadi atau meracik obat dalam bentuk sediaan tertentu sesuai dengan keahliannya, takaran dan jumlah obat sesuai dengan yang diminta dan menyerahkannya kepada pasien. Lembaran resep umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 10-12 cm dan panjang 15-20 cm

Tujuan penulisan resep:
1. Memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi
2. Meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat
3. Untuk cross check
4. Apotek buka lebih lama dari praktek dokter
5. Tidak semua obat dapat diserahkan langsung kepada pasien
6. Pemberian obat lebih rasional
7. Pelayanan berorientasi kepada pasien bukan kepada obat
8. Sebagai medical record yang dapat dipertanggungjawabkan

Kode etik penulisan resep:
1. Resep menyangkut kerahasiaan jabatan kedokteran dan kefarmasian
2. Karena itu resep hanya boleh diperlihatkan kepada:
a. dokter yang bersangkutan
b. pasien dan keluarga pasien
c. tenaga medis yang merawat
d. apoteker dan tenaga farmasis yang bersangkutan
e. aparat pemerintah untuk pemeriksaan
f. petugas asuransi untuk klem pembayaran

4.2. KELENGKAPAN RESEP
Dalam sebuah resep harus memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Nama,alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan
b. Tanggal penulisan resep (inscription)
c. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau komposisi obat (invocation)
d. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signature)
e. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (subscriptio)
f. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan
g. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal

Beberapa ketentuan lain dalam resep:
1. Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan
2. Resep yang mengandung narkotika:
a. tidak boleh ada iterasi (ulangan)
b. harus ditulis nama pasien tidak boleh mi (mihi ipsi) = untuk dipakai sendiri
c. alamat pasien dan aturan pakai jelas(signa), tidak boleh ditulis pemakaian sudah diketahui (usus cognitus)
3. Untuk penderita yang segera memerlukan obat, dokter dapat menulis pada bagian kanan atas resep kata sbb: cito (segera), statim(segera), urgent(segera),PIM(Periculum In Mora)=> berbahaya jika ditunda. Resep ini harus dilayani lebih dulu
4. Bila dokter tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras diulang tanpa sepengetahuannya, dokter akan menulis ni(ne iteratur)=> tidak boleh diulang






Contoh resep



 



  Arti singkatan latin pada resep
1. R/ : Recipe=ambillah
2. qs : quantum satis=secukupnya
3. m : misce= campurlah
4. f : fac= buatlah
5. no : numero= sejumlah
6. s : signa=tandailah
7. tdd : ter de die = tiga kali sehari
8. Pi : pulvis unum = satu serbuk


4.3 Obat-obat penyusun resep
Dalam sebuah resep terdapat obat-obat dengan fungsi sbb:
a. sebagai obat berkhasiat utama
b. sebagai obat yang membantu kerja obat berkhasiat utama
c. sebagai obat tambahan
4.4 Copie resep
Kopi resep adalah salinan tertulis dari suatu resep. Istilah lain dari kopi resep adalah apograph,exemplum atau afschrift. Salinan rresep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli harus memuat hal-hal berikut:
a. Nama dan alamat apotik
b. Nama dan nomor SIK Apoteker pengelola apotek
c. Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotek
d. Tanda det=detur untuk obat yang sudah diserahkan dan ne det=ne detur untuk obat yang belum diserahkan
e. Nomor resep dan tanggal pembuatan

Ketentuan lain dari kopi resep/resep adalah
a. Salinan resep harus ditandatangani apoteker
b. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dengan baik selama 3 tahun
c. Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter pembuat resep,pasien yang bersangkutan serta petugas kesehatan yang berwenang
d. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dan diberi garis merah dibawah nama obat (disimpan 5 tahun)
e. Resep yang sudah disimpan 3 tahun dapat dimusnahkan dengan cara membakar atau cara lain yang memadai
f. Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker dan sekurang-kurangnya 1 petugas apotek. Kemudian dibuat berita acaranya yang berisi:
-hari dan tanggal pemusnahan
-tanggal yang terawal dan terakhir dari resep
-berat resep yang dimusnahkan dalam kg
g. Jika terdapat iteretur maka resep dikopi sesuai ketentuan
contoh : iter 3x
pasien dapat menebus obat1+3= 4 kali
pada kopi resep yang pertama tertulis det orig (detur original) yang artinya sudah diserahkan berdasarkan resep aslinya.


 


Arti kependekan latin dalam resep
a. pcc : pro copie conform: telah disalin sesuai aslinya
b. det: detur: telah diserahkan

Thursday, November 26, 2015

GARIS-GARIS BESAR KEFARMASIAN-II



GARIS-GARIS BESAR KEFARMASIAN-II

KETENTUAN UMUM-II

TATA NAMA
·         Judul Monografi
·         Memuat berturut-turut nama latin dan nama Indonesia. Bagi zat yang sudah dikenal nama lazimnya disertai nama lazim

·         Nama latin ditulis dalam bentuk tunggal
·         Nama obat dalam nama Indonesia ditulis dengan awal huruf besar, jika terdiri dari dua atau lebih suku kata setiap awal suku kata ditulis dengan huruf besar

SYARAT BAKU
Adalah: semua paparan yang tertera dalam monografi kecuali bobot molekul, rumus kimia dan kelarutan hanya bersifat penjelasan

Syarat baku yang tertera dalam farmakope berlaku untuk bahan yang digunakan untuk pengobatan tetapi tidak berlaku bagi bahan yang digunakan untuk keperluan lain yang dijual dengan nama yang sama

PEMERIAN
Adalah: paparan yang memuat mengenai sifat zat yang diuraikan secara umum terutama meliputi wujud, rupa, warna, rasa, baud an untuk beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisiknya.
Dimaksudkan sebagai petunjuk dalam pembuatan,peracikan,dan pemeriksaan pendahuluan

KELARUTAN
Kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20oC dan kecuali dinyatakan lain adalah 1 bagian bobot zat padat (1 gram) atau 1 bagian volume zat cair (1 ml) larut dalam bagian volume tertentu pelarut

SUHU
Skala derajat suhu yang digunakan adalah sistem Celcius, dinyatakan dengan tanda derajat, nol kecil pada sebelah kanan atas angka

PERSEN
Dinyatakan dengan salah satu dari empat cara berikut:
1. persen bobot per bobot, %b/b
2. persen bobot per volume, %b/v
3. persen volume per volume, %v/v
4. persen volume per bobot, %v/b

TANGAS
Ada 3 tangas yaitu
1. Tangas air, tangas berisi air mendidih
2. Tangas es, tangas berisi es
3. Tangas uap, tangas berisi uap panas mengalir

WADAH
Wadah adalah wadah beserta sumbatnya yang tidak boleh mempengaruhi bahan kimia yang disimpan di dalamnya baik secara kimia maupun secara fisika yang dapat mengakibatkan perubahan khasiat atau kemurniannya.
Beberapa wadah
1. Wadah tertutup baik
2. Wadah tertutup rapat
3. Wadah tertutup kedap
4. Wadah satuan tunggal
5. Wadah dosis tunggal (khusus injeksi)
6. Wadah satuan ganda
7. Wadah dosis ganda (khusus injeksi)

AIR
Kecuali dinyatakan lain yang dimaksud air adalah air suling atau air demineral
Air hangat adalah air yang mempunyai suhu 60o sampai 70oC
Air panas adalah air yang mempunyai suhu 85o sampai 95oC

PENYIMPANAN
Obat harus dismpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembapan, panas dan cahaya.
Disimpan pada suhu kamar adalah disimpan pada suhu 15o hingga 30o
Disimpan di tempat sejuk adalah disimpan pada suhu 5o hingga 15o
Disimpan pada tempat dingin adalah disimpan pada suhu 0o hingga 5o
Disimpan pada tempat lewat dingin adalah disimpan pada suhu -15o hingga 0o

DALUARSA
Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku.
Daluarsa dinyatakan dalam bulan dan tahun dan dicantumkan pada etiket

DOSIS
Dosis maksimum dalam farmakope adalah dosis maksimum dewasa untuk pemakaian melalui mulut (oral), injeksi subkutan dan rektal.
Dosis lazim dewasa, bayi dan anak-anak hanya merupakan petunjuk dan tidak mengikat.

Wednesday, November 25, 2015

Garis-Garis Besar Kefarmasian



A.GARIS-GARIS BESAR KEFARMASIAN

1. PENDAHULUAN

    1.1. SEJARAH KEFARMASIAN

Obat-obatan sudah dikenal dari zaman dahulu, dalam bentuk tumbuh-tumbuhan dan mineral. Penggunaannya masih dengan cara yang sangat sederhana, missal menghilangkan rasa sakit dengan merendam dalam air dingin, ditempeli daun segar atau dilumuri lumpur.Kata farmasi berasal dari kata pharmakon (bahasa yunani) yang berarti guna-guna maksud jahat.

Resep paling tua adalah tablet tanah Sumerian yang ditulis 3000 tahun sebelum masehi. Tablet ini dibuat dari biji “Carpenter plant”, gum resin dari maskhazi dan thyme, kemudian dilarutkan dalam air dan ditambah akar “moon plant” dan batang pir putih kemudian dibuat tablet.

Catatan yang paling terkenal adalah catatan Papyrus Ebers, merupakan kertas bertulisan yang panjangnya 60 kaki dan lebarnya satu kaki ditulis pada abad ke-16 sebelum masehi.Diberi nama demikian berdasarkan orang yang menemukannya pertama kali pada kuburan mummy dan sekaligus menterjemahkannya yaitu George Ebers. Papyrus Ebers berisi 800 formula atau resep 700 obat-obatan yang berbeda.

     1.2. ORANG YANG BERJASA DALAM ILMU FARMASI DAN KEDOKTERAN

a. Hippocrates (460-370 SM)
Disebut juga bapak dari ilmu kedokteran karena mempelopori kemajuan ilmu kedokteran. Istilan farmakon digunakan mulai zaman ini.

b. Dioscorides (Abad I Masehi)
Seorang dokter dan juga ahli botani, merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, saat ini dikenal dengan Farmakognosi, hasil karyanya “De Materia Medica”.

c. Galen (130-200 M)
Seorang dokter dan ahli farmasi, menciptakan suatu sistem yang sempurna dari fisiologi, patologi dan pengobatan yang digunakan sampai 1500 tahun kemudian. Hasil karyanya adalah “farmasi galenik” yang merupakan hasil peleburan dan pencampuran bahan dari tumbuhan,yang paling terkenal adalah krim pendingin yang disebut Galen’s Cerats.

d. Paracelsus (1493-1541 M)
Seorang dokter dan ahli kimia dengan nama asli Philipus Aureolus Theophrastus Bombastus Von Hohenheim, merupakan orang yang pertama kali menggunakan zat-zat kimia sebagai obat internal.

     1.3. FARMAKOPE

Istilah pharmacopeia berasal dari bahasa Jerman, pharmakon berarti obat dan poiein berarti buat. Gabungan keduanya farmakope adalah resep atau formula atau standar lainnya yang dibutuhkan untuk membuat atau menyiapkan obat
Beberapa farmakope:
·         United States Pharmacopeia (USP)
·         British Pharmacopeia (BP)
·         Nedherland Pharmacopeia
·         International Pharmacopeia (IP) -> WHO
·         Farmakope Indonesia (edisi I,II,III (1979), IV(1995) dan V (2014))

2. KETENTUAN UMUM

Macam-macam obat & cara pemberiannya
1. Tablet                             :per oral, sublingual
2. Kapsul                           :per oral
3. Serbuk                           :per oral
4. Larutan/tetes                  :per oral, aural(telinga),rectal(dubur),intra  nasal(hidung) dll
5. Injeksi                            :Parenteral (merobek kulit)
6. Suppositoria                   : rektal
7. Ovula                             : vaginal
8. Emulsi                            : per oral,injeksi dll
9. Suspensi                         : per oral, injeksi dll
10. Salep,krim dll              : epikutan
11. Aerosol                        : intraspiratorial/inhalasi(dihirup)